
Gebang – Kekhawatiran akan stunting mendorong Anastasya Azzahra, mahasiswi KKN UNDIP jurusan Teknologi Pangan, untuk berinovasi. Salah satu hasil kreativitasnya adalah Kong-Cup, olahan singkong kukus yang kaya nutrisi dan mudah dibuat. Demonstrasi pembuatan Kong-Cup ini dilaksanakan di Posyandu Dusun Pakel, Desa Gebang pada hari Minggu, 4 Agustus 2024.
Kong-Cup, makanan pendamping ASI (MPASI) yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, dan vitamin, menjadi solusi praktis untuk meningkatkan gizi anak-anak, terutama mereka yang berisiko mengalami stunting. Singkong, sebagai bahan utama, mudah didapatkan dan terjangkau, sehingga sangat relevan dengan kondisi masyarakat di pedesaan.
“Singkong yang diolah menjadi Kong-Cup ini sangat bermanfaat untuk pertumbuhan anak. Karbohidratnya memberikan energi, proteinnya membantu pembentukan sel, dan kandungan vitaminnya mendukung sistem kekebalan tubuh,” jelas Anastasya.
Kegiatan demonstrasi ini secara khusus menyasar ibu hamil dan ibu dari anak yang terindikasi stunting. Dengan demikian, pengetahuan dan keterampilan dalam membuat makanan bergizi dapat langsung diterapkan oleh para ibu.
Selama demonstrasi, Anastasya tidak hanya menunjukkan cara pembuatan Kong-Cup, tetapi juga menjelaskan pentingnya pemilihan bahan yang segar dan berkualitas. Selain itu, ia juga memberikan tips-tips menarik untuk membuat Kong-Cup menjadi lebih bervariasi, misalnya dengan menambahkan buah-buahan atau sayuran.
Para peserta demonstrasi menyambut antusias kegiatan ini. Mereka terlihat sangat tertarik dan aktif bertanya mengenai cara pembuatan Kong-Cup. Dengan adanya demonstrasi ini, diharapkan semakin banyak ibu-ibu yang mampu membuat makanan bergizi untuk anak-anak mereka. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi dalam mencegah stunting.

