Desa Kalipucang, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang (03/07/2024) – Mahasiswa KKN Tim  II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja peningkatan daya saing UMKM melalui packaging dan labelling. Dalam kegiatan ini, Radita Isma Naurah Palastri, Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Diponegoro, memberikan pemahaman mengenai packaging yang menarik dan labelling yang tercantum pada packaging produk sehingga dapat meningkatkan minat konsumen dalam membeli produk tersebut.

Salah satu produk unggulan dari Desa Kalipucang adalah Madu Klanceng. Madu klanceng ini di budidayakan di beberapa halaman rumah warga. Namun, proses pemasaran dilakukan oleh salah satu warga, yaitu Bu Imah. Semua warga yang memiliki sarang lebah klanceng akan mengumpulkan madu yang diperoleh ke Bu Imah untuk dipasarkan. Namun, proses pemasaran yang dilakukan oleh Bu Imah sedikit mengalami kendala, yaitu jangkauan pasar yang kurang luas. Hal ini dikarenakan produk madu Bu Imah hanya menggunakan botol sirup bekas tanpa adanya label produk pada kemasan.

“Kita sudah memasarkan di beberapa platfrom online, tapi pembelinya masih sedikit.” ujar Bu Imah.

Permasalahan ini disebabkan karena packaging yang digunakan kurang menarik, hanya menggunakan botol kaca bekas. Mahasiswa Tim II KKN Undip ini memberikan pemahaman mengenai packaging yang menarik sehingga konsumen lebih melirik produk madu tersebut. Selain itu, ia juga menganjurkan kemasan botol plastik baru untuk mengganti kemasan botol kaca bekas. Dengan menggunakan kemasan plastik yang baru akan lebih menarik minat konsumen dalam membeli sesuatu. Hal ini disebabkan produk akan lebih terjamin mutu dan kualitasnya karena menggunakan kemasan yang baru. Selain itu, kemasan botol plastik lebih ringan dan mudah dibawa. Proses pengiriman ke luar daerah pun akan lebih mudah.

Selain mengenai packaging, mahasiswa kkn Tim II ini memberikan pemahaman mengenai pentingnya labeling yang tercantum pada kemasan produk. Dengan adanya labeling tersebut, para konsumen akan mengetahui informasi mengenai produk, mulai dari tempat produksi, komposisi, cara penyimpanan, expired date hingga nama merek produk tersebut. Di tengah materi mengenai labeling juga dijelaskan tentang izin P-IRT, BPOM, dan izin halal untuk produk UMKM agar produk tersebut lebih terjamin mutunya dan semakin banyak konsumen yang melirik.

“Sebelumnya saya dan suami sudah ada niatan untuk membuat label seperti ini, tapi kami mikirnya kalau masang seperti ini harus mengurus surat izin tadi” ujar Bu Imah

Untuk merealisasikan program kerja ini, mahasiswa Tim II KKN Undip ini mencoba untuk membuatkan desain labelling yang nantinya akan ditempel dikemasan madu milik Bu Imah. Pemilik usaha menerima desain tersebut dengan sangat senang karena pada akhirnya produk milik Bu Imah memiliki label produk yang menarik.

“Harapan dari saya ya dengan adanya kemasan yang baru ini ditambah juga adanya label produk di kemasan produk Bu Imah bisa menarik lebih banyak konsumen lagi dan produk Bu Imah lebih dikenal oleh banyak orang” ujar Bu Imah.