Semarang-tp.fpp.undip.ac.id – Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Teknologi Pertanian Indonesia (FKPTTPI) kembali menggelar pertemuan forum dekan yang dilangsungkan pada 6 Agustus 2025 bertempat di lantai 7 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (UB), Malang. Pertemuan ini dihadiri oleh lebih dari 30 peserta yang terdiri atas dekan dan wakil dekan dari berbagai perguruan tinggi anggota FKPTTPI.
Universitas Diponegoro diwakili oleh Ahmad Ni’matullah Al-Baarri, Ph.D., selaku Ketua Departemen Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Undip. Pertemuan dipimpin langsung oleh Ketua FKPTTPI, Dr. Alfi, dan membahas sejumlah agenda strategis yang berkaitan dengan penguatan kelembagaan, peningkatan mutu pendidikan, dan pengembangan jejaring antarperguruan tinggi teknologi pertanian di Indonesia.
Dalam pembahasan awal, forum meninjau kembali sejarah pembentukan FKPTTPI sebagai wadah koordinasi dan sinergi antarprodi teknologi pertanian di Indonesia. Terkait akreditasi, disampaikan bahwa proses akreditasi LAM-PT Teknologi Pertanian (LAMPT) masih dalam tahap berproses dan diharapkan akan selesai dalam waktu tiga bulan ke depan. Prodi yang tengah atau akan mengajukan akreditasi dianjurkan untuk segera bersurat dan mengajukan permohonan akreditasi sementara.
Salah satu isu penting yang turut disoroti adalah semangat gotong royong dalam mendukung forum, termasuk pembaruan iuran gotong royong para dekan anggota FKPTTPI. Forum juga menghasilkan keputusan bahwa pertemuan selanjutnya akan diselenggarakan di IPB University pada rentang waktu antara 9 hingga 19 November 2025.
Dalam hal mobilitas mahasiswa, peserta forum sepakat bahwa program pertukaran pelajar (outbound) perlu lebih digalakkan sebagai bagian dari upaya internasionalisasi prodi. Undip secara resmi menyatakan kesiapannya untuk mendukung program outbound mahasiswa ini.
Universitas Brawijaya sebagai tuan rumah juga membagikan pengalaman sukses dalam menggandeng UMKM secara konsisten dan terstruktur sebagai bagian dari ekosistem pendidikan dan pengabdian masyarakat. Universitas Trunojoyo Madura turut menyatakan kesiapan untuk memperkuat jejaring dan kolaborasi lintas institusi.
Salah satu momen penting dalam forum kali ini adalah penandatanganan kerja sama antara FKPTTPI dan SAFE Network, yang sebelumnya telah digagas oleh Prof. Novrizal. Harapannya, jaringan ini dapat digunakan secara luas oleh seluruh anggota FKPTTPI untuk mendukung program-program strategis lintas kampus.
Forum juga menyoroti praktik baik dari Universitas Brawijaya dalam mendorong lulusannya memiliki sertifikat internasional. Sebagian besar lulusan UB telah memiliki sertifikasi internasional sebagai bagian dari strategi peningkatan daya saing global, dan strategi ini dinilai layak untuk direplikasi oleh anggota FKPTTPI lainnya.
Forum dekan FKPTTPI ini menunjukkan komitmen kolektif dari para pimpinan fakultas teknologi pertanian untuk terus memperkuat sinergi nasional dalam menghadapi tantangan pendidikan tinggi ke depan.

