
Demonstrasi Pembuatan Bolu Kukus Ampas Tahu di Desa Ngadiroyo
Ngadiroyo, Wonogiri, (24/07/24), diadakan program monodisiplin oleh salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, Reyna Vania Ummasari Siagian, berupa demonstrasi pembuatan bolu kukus ampas tahu. Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan diversifikasi pengolahan ampas tahu yang umumnya hanya dimanfaatkan warga sebagai pakan ternak, menjadi produk pangan dengan nilai gizi yang tinggi.
Salah satu komoditas unggulan Desa Ngadiroyo adalah kedelai. Warga Desa Ngadiroyo memiliki jiwa kewirausahaan tinggi, terbukti dengan banyaknya industri rumah tangga yang memproduksi tahu. Usaha rumahan tahu tersebar di beberapa dusun di Desa Ngadiroyo meliputi Dusun Rejosari yang memiliki 1 usaha, Dusun Tritis dengan 1 usaha, dan Dusun Sengon yang mempunyai 4 usaha. Industri rumah tangga ini memiliki laju produksi yang beragam dengan tahu yang dihasilkan sejumlah 50-200 kg per hari. Tahu tersebut dijual ke berbagai pasar di Kecamatan Nguntoronadi dan pada warga sekitar.
Proses produksi tahu menyisakan dua jenis limbah yaitu limbah cair dan limbah padat. Limbah padatnya adalah dalam bentuk ampas tahu yang jumlahnya sebesar 17-20% dari produksi tahu keseluruhan. Produsen tahu di Desa Ngadiroyo biasanya menjual ampas tahu atau memanfaatkannya sebagai pakan ternak. Namun, unsur gizi yang tinggi yang masih terdapat pada ampas tahu seperti karbohidrat dan protein nabati menjadikannya sesuai untuk diproses lebih lanjut menjadi produk pangan. Ampas tahu mengandung 41,3 g karbohidrat, 26,6 g protein, 18,3 g lemak, 19 mg kalsium, dan 29 mg fosfor. Oleh karena itu, ampas tahu menjadi bahan dasar yang tinggi potensinya untuk diolah sebagai produk pangan.
Demonstrasi pembuatan bolu kukus ampas tahu dilakukan di Balai Pertemuan dan dihadiri oleh ibu-ibu Dusun Ngadiroyo. Bolu kukus dihasilkan dari bahan utama berupa tepung ampas tahu, tepung terigu, dan sari wortel. Tepung ampas tahu dibuat dengan pengeringan ampas tahu dengan sinar matahari selama 2-3 hari, penghancuran dengan food processor, dan pengayakan. Penambahan sari wortel bertujuan untuk meningkatkan kandungan vitamin dan mineral sehingga memiliki nilai gizi yang lebih tinggi. Metode pengukusan untuk membuat bolu dipilih untuk mempermudah proses pembuatan dengan alat yang sudah tersedia di dapur dan mengurangi penggunaan minyak sehingga produk lebih rendah kalori.
Demonstrasi ini diharapkan dapat menginspirasi ibu-ibu sebagai pilihan menu bagi anak dan keluarga. Bolu tersebut juga memiliki banyak kandungan gizi yang berperan sebagai snack sehat untuk mengurangi terjadinya stunting. Bolu kukus ampas tahu ini juga menjadi alternatif pemanfaatan limbah dan dapat menjadi produk ekonomis yang diperjualbelikan oleh warga Desa Ngadiroyo.

Pembagian Bolu Kukus Ampas Tahu ke Ibu-Ibu PKK Dusun Ngadiroyo

Pembagian Bolu Kukus Ampas Tahu ke Ibu-Ibu PKK Dusun Ngadiroyo
Pembuatan bolu kukus ampas tahu didokumentasikan dan dijelaskan lebih lanjut dengan video. Video dibagikan ke grup WhatsApp yang dimiliki oleh ibu-ibu PKK Dusun Ngadiroyo untuk mempermudah akses dan praktik pembuatan produk di rumah. Reyna juga membagikan produk berupa bolu kukus yang sudah jadi sebagai contoh dari bentuk dan cita rasa bolu kukus ampas tahu yang dihasilkan.
Cara Pembuatan Bolu Kukus Ampas Tahu dengan Penambahan Sari Wortel: https://youtu.be/EJHNTRweb_M?si=Ayv-he7XX1281gpj
Penulis: Reyna Vania Ummasari Siagian/23020121130071/Teknologi Pangan/Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lokasi: Desa Ngadiroyo, Kec. Nguntoronadi, Kab. Wonogiri
DPL:
1. Yudhy Dharmawan., S.KM., M.Kes. Ph.D
2. Rifki Adhi Prasetyo, S.E., M.Ak.
3. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si.
Reportase Program Kerja Monodisiplin

