Semarang-tp.fpp.undip.ac.id – Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro resmi menjalin kerja sama strategis dengan Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS) melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama yang berlangsung pada Senin, 22 Juli 2025 di Ruang Sidang Senat FPP Undip. Acara ini dihadiri oleh Dekan FPP Prof. Sugiharto beserta jajaran pimpinan, termasuk Ketua dan Sekretaris Program Studi Teknologi Pangan serta Koordinator Laboratorium Teknologi Pangan bidang molekuler. Photo yang tampil adalah sesaat setelah acara penandatanganan PKS di Cafe Lampian FPP. Turut hadir perwakilan dari Bank Panin, Sdr Chandra yang juga merupakan alumni FPP.
Dalam sambutannya, Dekan FPP menegaskan bahwa saat ini FPP sedang giat mengembangkan riset-riset berbasis molekuler. “Topik molekuler selalu menjadi trending dan menjadi tumpuan riset unggulan kami, khususnya di tiga program studi: Agroekoteknologi, Teknologi Pangan, dan Peternakan,” ujarnya. Beliau juga menekankan pentingnya publikasi internasional sebagai luaran riset yang berkualitas, seiring dengan program pengembangan strategis seperti bibit ayam Kedu, kentang lokal, dan bioteknologi di industri dairy.
Melalui kerja sama ini, FPP Undip memperoleh akses ke fasilitas-fasilitas canggih milik YSDS guna memperkuat kapasitas riset genomik.
Ketua YSDS, Dr. Vincentius Simeon Weo Budhyanto, dalam sambutannya menjelaskan bahwa YSDS, yang sebelumnya dikenal sebagai Kartika Bakti, merupakan yayasan non-profit yang telah aktif sejak pandemi COVID-19 dalam mendukung riset dan deteksi molekuler secara nasional. “YSDS berhasil menggalang dana sebesar 25 juta USD atau lebih dari 400 miliar rupiah untuk pengadaan alat riset, serta 300 miliar rupiah untuk mendukung kegiatan penelitian,” jelasnya.
YSDS saat ini mengoperasikan teknologi sekuensing terkini seperti Hifi read Q30+ dan Onso setara Q40, yang tersedia di dua unit aktif, termasuk di Universitas Gadjah Mada. Lebih dari 35 institusi riset di Indonesia telah berkolaborasi dengan YSDS, dan lebih dari 104 terabyte data genomik telah berhasil diinput melalui dukungan fasilitas ini. Akses terhadap fasilitas YSDS diberikan secara gratis bagi peneliti dari seluruh Indonesia.
Dari pihak FPP Undip, koordinasi program kerja sama dengan YSDS akan dipimpin oleh Dr. Shinta. Ketua Departemen Pertanian, Dr. Al-Baarri, juga menyampaikan komitmennya dengan memastikan keterlibatan dua program studi, yaitu Teknologi Pangan dan Agroekoteknologi, dalam pelaksanaan program-program bersama.
Penandatanganan kerja sama ini menandai langkah penting FPP Undip dalam memperluas jejaring riset molekuler dan memperkuat kontribusi keilmuan dalam bidang pertanian, pangan, dan peternakan berbasis bioteknologi.

