Semarang-tp.fpp.undip.ac.id – Penelitian dosen Program Studi Teknologi Pangan FPP Universitas Diponegoro kembali mendapatkan panggung internasional melalui pemaparan pada International Symposium Rare Sugar (ISRS) 2025, simposium 2 tahunan yang menjadi ajang bergengsi para peneliti gula langka (rare sugars) dari seluruh dunia. Pada forum ilmiah ke-9 yang diselenggarakan oleh International Society of Rare Sugars tersebut, Dr. Ahmad Ni’matullah Al-Baarri mempresentasikan inovasi terkait peningkatan mutu manggleng, sebuah makanan camilan Banyumas dari singkong melalui teknik tertentu.
Inovasi Pengembangan Produk Manggleng Berbasis Gula Langka
Dalam presentasi berjudul “Enhancing Antioxidant and Physicochemical Properties of Cassava”, tim Dr. Al-Baarri yang terdiri dari peneliti BRIN, dan dosen Kagawa University, mengangkat potensi singkong sebagai bahan pangan yang masih memiliki kelemahan, salah satunya kadar protein yang rendah. Teknologi dari tim peneliti memberikan peluang untuk meningkatkan kualitas nutrisi dan sifat kimiawi produk olahan singkong.
Aktivitas Antioksidan Meningkat
Data yang dipaparkan menunjukkan hasil yang impresif pada aktivitas antioksidan. Temuan tersebut membuktikan bahwa singkong dapat diperbaiki sifat fungsionalnya.
Produk manggleng yang terbentuk dari teknik ini berpotensi dikembangkan menjadi makanan ringan fungsional dengan nilai tambah nutrisi dan antioksidan yang lebih tinggi. Penelitian ini sekaligus membuka peluang hilirisasi singkong dalam industri pangan Indonesia.
Kontribusi Undip pada Forum Internasional
Keikutsertaan Dr. Al-Baarri pada Rare Sugar Congress 2025 memperkuat posisi Undip dalam bidang riset inovatif, pangan fungsional, dan teknologi pengolahan modern. Melalui hasil riset ini, Undip kembali menunjukkan kontribusi strategis dalam pengembangan inovasi pangan berbasis sains yang relevan untuk kebutuhan masa depan.


