Surakarta (28/07/2024) – Balai RW 06 Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta, menjadi saksi sebuah kegiatan penting yang diselenggarakan sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Azalia Rachma Tara, mahasiswa Teknologi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro. Kegiatan ini merupakan kegiatan edukasi yang menyasar ke ibu-ibu PKK. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap keamanan pangan, dengan fokus utama pada Bahan Tambahan Pangan (BTP). Azalia memilih tema ini karena melihat betapa krusialnya pengetahuan tentang BTP bagi kesehatan masyarakat. Dalam era konsumsi pangan modern, banyak produk mengandung berbagai jenis BTP. Penting untuk memastikan bahwa konsumen, khususnya ibu-ibu rumah tangga yang sering menjadi pengelola utama makanan keluarga, memahami risiko dan manfaat dari bahan-bahan ini.

Kegiatan edukasi berlangsung pada hari Minggu, 28 Juli 2024 di Balai RW 06 dari pukul 15.00 hingga 16.00 WIB dan dihadiri oleh 16 ibu-ibu PKK dari RW 06. Kegiatan ini dimulai dengan pengantar singkat dari Azalia mengenai pentingnya keamanan pangan dan tujuan dari edukasi. Setelah itu, Azalia memaparkan berbagai jenis BTP yang sering digunakan dalam produk pangan, termasuk pengawet, pewarna, perasa, dan pemanis buatan. Ia menjelaskan bagaimana BTP dapat memengaruhi kualitas dan keamanan pangan, serta cara-cara untuk meminimalkan risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi BTP yang berlebihan atau tidak sesuai.

Azalia memberikan informasi tentang BTP ilegal dan cara menghindari makanan yang mengandung BTP berbahaya. Ia mengilustrasikan dengan contoh-contoh nyata dari produk pangan yang umum ditemukan di pasaran. Selain itu, sesi ini mencakup diskusi interaktif yang mendorong ibu-ibu PKK untuk bertanya langsung kepada Azalia mengenai kebingungan atau kekhawatiran mereka terkait penggunaan BTP.

Respon dari ibu-ibu PKK sangat positif. Mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi, dengan banyak dari mereka aktif bertanya dan berdiskusi selama sesi tanya jawab. Beberapa peserta mengungkapkan kekhawatiran mereka mengenai BTP ilegal yang sering kali sulit dihindari dalam produk olahan, sementara yang lainnya menyatakan apresiasi mereka terhadap informasi yang disampaikan. Banyak peserta menyatakan akan berkomitmen untuk lebih teliti dalam memilih produk pangan di masa depan.

Kegiatan ini secara keseluruhan berhasil meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu-ibu PKK mengenai keamanan pangan dan penggunaan BTP. Azalia berharap informasi yang telah disampaikan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada pola makan yang lebih sehat dan aman. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi langkah awal untuk mendorong perubahan yang lebih luas dalam pengelolaan pangan di Kelurahan Jayengan.

Azalia Rachma Tara/23020121130068

Editor : Media TP UNDIP 2021