Desa Kalipucang, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang (03/08/2024) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun Ajaran 2023/2024, melaksanakan program kerja Pelatihan Pembuatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk Mencegah Stunting. Dalam kegiatan ini, Radita Isma Naurah Palastri, Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Diponegoro, memberikan pelatihan pembuatan PMT simple yang bisa dibuat di rumah untuk menekan angka stunting di Desa Kalipucang.

PMT merupakan kegiatan pemberian makanan dalam bntuk kudapan kepada balita yang memiliki nilai gizi sesuai dengan kebutuhan gizi balita dan juga bermutu. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Bu Nana selaku Ibu Sekretaris Desa yang bertanggungjawab atas keberjalanan posyandu di Desa kalipucang, kader posyandu di setiap dusun Desa kalipucang seringkali kebingungan dalam mengereasikan menu PMT untuk para balita yang datang ke posyandu. Sejauh ini, PMT yang diberikan kepada para balita belum bervariasi, hanya beberapa menu saja yang terus berulang. Hal ini bisa saja membuat para balita bosan dengan menu PMT yang diberikan. Padahal, ketersediaan bahan pangan lokal yang ada di Desa kalipucang cukup tinggi.

Radita melaksanakan program kerja ini atas dasar keresahan ibu sekretaris desa dan kader posyandu dalam pembuatan menu PMT yang lebih beragam dan lebih menarik untuk para balita yang datang ke posyandu. Dengan beragamnya menu PMT maka kemungkinan besar nafsu makan anak dalam mengonsumsi PMT akan meningkat

Menu yang dipilih dalam pelatihan pembuatan PMT ini yaitu nuget sayur. Pemilihan menu ini dikarenakan bahan yang digunakan mudah didapat dan murah. Selain itu, produk nuget sangat disukai oleh para balita sehingga dapat meningkatkan nafsu makan balita. Proses pembuatan menu ini hanya perlu menghaluskan semua bahan kemudian mencampurkan dengan beberapa bumbu. Bahan yang digunakan adalah daging, wortel, bayam, kentang, dan beberapa bumbu lainnya. Semua gizi yang dibutuhkan oleh balita, mulai dari karbohidrat, protein, serat, lemak, dan vitamin terkandung dalam nugget sayur. Biaya yang dibutuhkan dalam membuat menu ini terbilang murah. Untuk 6-8 porsi hanya mengeluarkan sekitar Rp 30.000-Rp 35.000 saja.

“Wah, lumayan mbak buat menu PMT posyandu bulan ini, sepertinya balita bakalan suka dengan nuget sayur”, ujar salah satu kader posyandu.

Tidak hanya menu nuget sayur saja yang diberikan, tetapi juga beberapa menu PMT sehat lainnya yang disajikan dalam bentuk booklet. Hal ini diberikan agar para kader posyandu dapat menyajikan menu PMT yang lebih bervariasi dengan memanfaatkan bahan pangan lokal dan ramah di kantong. Selain untuk para kader posyandu, PMT ini juga dapat dijadikan menu andalan balita di rumah ketika ibu-ibu bingung untuk membuat menu yang dapat memenuhi kebutuhan gizi balita.

Penulis : Radita Isma Naurah Palastri

Editor : Media TP UNDIP 2021