Semarang-tp.fpp.undip.ac.id – Dalam suasana khidmat peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Rektor Universitas Diponegoro menyampaikan lima kriteria utama dalam amanat upacara yang digelar pada 5 Mei 2025 di Lapangan Widya Puraya. Lima fokus tersebut menjadi pijakan utama transformasi pendidikan tinggi untuk menjawab tantangan zaman.

Pertama, Rektor menekankan pentingnya orientasi pada outcome yang nyata dan berdampak langsung pada masyarakat. Pendidikan tinggi tidak hanya menghasilkan lulusan, tetapi juga harus memastikan kontribusi mereka dalam dunia kerja, masyarakat, dan pembangunan bangsa.

Kedua, riset dan inovasi dituntut untuk menjawab persoalan-persoalan nyata, baik di tingkat lokal maupun global. “Riset bukan sekadar publikasi, tetapi harus mampu menjadi jawaban atas krisis pangan, kesehatan, energi, hingga perubahan iklim,” ujar Rektor.

Ketiga, ilmu pengetahuan harus menjadi solusi bagi masalah sosial dan ekologis. Pendekatan transdisipliner dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk memastikan bahwa ilmu tidak berhenti di ruang laboratorium, tetapi hadir dalam kehidupan masyarakat.

Keempat, hilirisasi riset ditekankan sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Produk-produk riset perlu didorong untuk masuk ke pasar, diadopsi industri, dan memberi nilai tambah nyata.

Kelima, Rektor menyerukan pentingnya evaluasi yang akuntabel dan terbuka. Transparansi dalam proses pendidikan dan manajemen institusi akan memperkuat kepercayaan publik dan mempercepat perbaikan mutu pendidikan.

Upacara Hardiknas tahun ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali komitmen Undip dalam mendukung transformasi pendidikan tinggi yang adaptif, kolaboratif, dan berdampak luas bagi masyarakat.