Semarang-tp.fpp.undip.ac.id – Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Teknologi Pertanian Indonesia (FKPTTPI) sukses menggelar Seminar Nasional Teknologi Pertanian Indonesia (STPI) III tahun 2025 pada tanggal 6 Agustus 2025 di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya (UB), Malang. Kegiatan ini mengangkat tema “Menguatkan Inovasi Berkarya melalui Teknologi Tepat Guna” dan melibatkan 90 perguruan tinggi anggota forum.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UB, Prof. Yusuf Hendrawan, yang sekaligus menyampaikan sambutan mewakili tuan rumah. Dalam pidatonya, Prof. Yusuf menegaskan visi UB sebagai World Class Entrepreneur University yang ditopang dengan kolaborasi akademik dan inovasi hilirisasi produk.
Salah satu sorotan utama adalah Expo 3M yang memamerkan 93 produk unggulan hasil pendampingan pada UMKM, mencakup teknologi tepat guna, strategi pemasaran modern, pengelolaan limbah, hingga pendekatan ekonomi sirkular. Tak hanya itu, UB juga menampilkan Britech Store—official store hasil hilirisasi yang menghadirkan 148 jenis produk inovatif. “Expo ini adalah bentuk marketing hidup, menjadi media pembelajaran dalam memahami perilaku konsumen,” ujar Prof. Yusuf.
Ketua FKPTTPI, Dr. Ir. Alfi Asben, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat kolaboratif yang diusung forum. Ia menekankan pentingnya memperkuat peran teknologi tepat guna dalam memberdayakan masyarakat melalui inovasi.
Dukungan dari pemerintah daerah juga hadir melalui sambutan dari Bapak Setiawan selaku perwakilan Dinas Koperasi Kota Batu. Ia mengapresiasi keterlibatan dunia akademik dalam praktik kewirausahaan riil. “Kolaborasi antara Kota Batu dan UB telah menghasilkan UMKM unggulan. Ke depannya, akan dibangun mall UMKM sebagai etalase produk lokal,” jelasnya.
Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof. Imam Santoso, turut menyampaikan refleksi pengalaman selama tiga tahun terakhir dalam mendorong peningkatan akreditasi dan program visiting lecturer tipe D, yakni skema undangan bagi mitra dosen dalam negeri untuk melakukan riset bersama dan publikasi. “Begitu publish di jurnal Q4, tim berhak mendapatkan insentif sebesar 12,5 juta,” ungkapnya.
Sesi seminar inti dipandu oleh Dr. Suprayogi sebagai moderator, dengan pembicara utama Prof. Siti Asmaul Mustaniroh, pakar Teknologi Industri Pertanian UB. Dalam paparannya bertajuk “Inovasi dan Transformasi Proven Technology: Akselerasi UMKM Tangguh Berbasis Kearifan Lokal dan Daya Saing Era 2025”, Prof. Siti menyoroti pentingnya inovasi berkelanjutan dalam UMKM. Ia mencontohkan teknologi freeze dryer yang kini telah dimanfaatkan oleh UMKM “Mangchip” dari Kota Batu dan sukses menembus pasar ekspor.
Pada kegiatan ini, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (FPP Undip) turut hadir sebagai bagian dari delegasi peserta. FPP Undip diwakili oleh Dr. Ahmad Ni’matullah Al-Baarri, yang berpartisipasi aktif dalam diskusi dan penguatan jejaring nasional untuk pengembangan teknologi pertanian dan hilirisasi produk berbasis hasil riset perguruan tinggi.
Seminar STPI III ini tidak hanya menjadi wadah berbagi ilmu dan pengalaman, tetapi juga menjadi panggung nyata sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah dalam memajukan sektor pertanian dan pengolahan hasil berbasis teknologi di Indonesia.

