Semarang-tp.fpp.undip.ac.id – Salah satu sesi penting dalam Rare Sugar Congress 2025 kembali menghadirkan narasumber internasional dari Amerika Serikat, Kevin Miller, yang memaparkan dinamika global pemanis, persepsi konsumen, perkembangan regulasi, hingga masa depan rare sugars sebagai alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan. Sesi ini menarik perhatian peserta karena menyajikan data ilmiah terkini sekaligus strategi advokasi yang dapat dilakukan industri dan akademisi.

Perubahan Persepsi Konsumen dan Tantangan Komunikasi Ilmiah

Miller menekankan bahwa kesadaran konsumen terhadap kesehatan semakin meningkat. Survei IFIC 2025 menunjukkan bahwa: 63% konsumen Amerika khawatir pada jumlah gula yang dikonsumsi. 57% konsumen memperhatikan jenis gula yang mereka pilih. Kriteria makanan sehat kini mengarah pada produk rendah gula, minim proses, segar, dan kaya protein.

Namun, Miller mengingatkan bahwa persepsi publik sangat dipengaruhi pemberitaan media. Ia mencontohkan berbagai artikel dari CNN, The Guardian, dan The New York Times yang sering kali menimbulkan kekhawatiran berlebih terhadap pemanis seperti aspartam. Menurutnya, komunikasi sains yang objektif sangat dibutuhkan agar publik tidak salah memahami temuan ilmiah.

Gerakan Ultra-Processed Food (UPF) dan Dampaknya terhadap Industri

Topik lain yang disorot adalah menguatnya gerakan “Ultra-Processed Food” (UPF) di tingkat global. FDA dan USDA tengah membahas definisi baru UPF, sementara Codex Alimentarius menyiapkan panduan internasional. Jika definisi diperketat, beberapa bahan seperti pemanis non-gula, emulsifier, dan aditif tertentu berpotensi terdampak.

Miller menegaskan bahwa UPF sering dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan, namun sebagian besar masalah terkait justru berasal dari konsumsi gula tambahan yang tinggi, bukan dari pemanis rendah kalori. Di sinilah rare sugar berpotensi memberikan solusi.

Temuan Ilmiah Terkini tentang Rare Sugar

Miller menyoroti beberapa penelitian penting: Allulose dan tagatose mampu menurunkan respon glukosa dan insulin pasca konsumsi. Allulose dalam larutan rehidrasi meningkatkan keseimbangan cairan tubuh tanpa memengaruhi glikemik. Rare sugars dapat memberi manfaat melampaui aspek kalori, termasuk peran dalam metabolisme dan kesehatan jangka panjang.

Apa yang Bisa Dilakukan? Strategi Advokasi Rare Sugar

Pada bagian akhir sesi, Miller memaparkan langkah konkret yang dapat dilakukan komunitas ilmiah, industri, dan pemangku kepentingan terkait:

1. Membangun Kemitraan Advokasi

Miller mencontohkan Whole Grain Initiative sebagai model keberhasilan advokasi global. Melalui kolaborasi lintas institusi – mulai dari akademisi, pemerintah, industri, dan asosiasi – inisiatif tersebut berhasil: Mempromosikan konsumsi biji-bijian utuh berdasarkan bukti ilmiah. Menyampaikan hasil kajian langsung kepada parlemen Uni Eropa. Menciptakan momentum global seperti International Whole Grain Day. Ia menyarankan agar rare sugar juga mengadopsi model serupa: membangun koalisi dan advokasi berbasis sains.

2. Mengorganisasi dan Mensosialisasikan Rare Sugar kepada Konsumen

Menurut Miller, salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya pemahaman publik terhadap rare sugar dibandingkan pemanis lain. Oleh karena itu, diperlukan: Edukasi konsumen dengan bahasa yang mudah dipahami. Penjelasan mengenai manfaat metabolik dan keamanan rare sugar. Publikasi yang transparan dan berkelanjutan.

3. Terus Mempublikasikan Bukti Ilmiah Terkini

Ia menampilkan beberapa data penelitian terbaru, termasuk grafik postprandial glukosa dan insulin, yang menunjukkan manfaat nyata rare sugar dalam mengendalikan lonjakan kadar gula darah. Konsistensi publikasi ilmiah akan memperkuat posisi rare sugar dalam dunia pangan modern.

Kesimpulan

Melalui sesi ini, Kevin Miller menegaskan bahwa rare sugar memiliki peluang global yang sangat besar, terutama di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap gula tambahan dan makanan ultra-proses. Namun, keberhasilan pengembangannya akan sangat bergantung pada: Koordinasi antar pemangku kepentingan, Komunikasi ilmiah yang objektif, dan Edukasi publik yang tepat sasaran.

Sesi ini menjadi salah satu sorotan dalam Rare Sugar Congress 2025, memberikan wawasan mendalam bagi peneliti, regulator, dan industri pangan terkait arah masa depan pemanis yang lebih sehat.