
Temanggung – Jawa Tengah (04/08). Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan di Indonesia. Desa Muneng adalah salah satu Desa di Kabupaten Temanggung yang menghasilkan kopi dalam jumlah yang besar sehingga dapat menghasilkan limbah kopi yang besar juga. Limbah kopi jika tidak diolah akan menyebabkan pencemaran lingkungan diantaranya meningkatkan BOD dan COD air, perubahan pH tanah dan bau tak sedap.
Penerjunan KKN Tim II Undip di Desa Muneng, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, mendorong kreativitas mahasiswa dalam memanfaatkan limbah kulit kopi menjadi produk pangan baru yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, yang disebut dengan teh kaskara. Teh kaskara merupakan minuman pangan fungsional yang terbuat dari kulit kopi yang telah dikeringkan. Kandungan kulit kopi yang terdiri dari gugus polifenol yang kaya akan antioksidan memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh diantaranya menangkal radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh, memperbaiki kerusakan sel serta mencegah penyakit degeneratif, dan baik.
Pembuatan bubuk teh ini cukup mudah, yaitu dengan memisahkan kulit kopi dari buahnya terlebih dahulu, selanjutnya kulit kopi dicuci sampai bersih lalu dijemur dibawah sinar matahari selama 2 sampai 3 hari sampai warna nya berubah menjadi coklat kehitaman seperti kismis, kemudian dihancurkan dengan blender atau chopper atau grinder atau alat penghalus lainnya tanpa menambahkan air sedikitpun. Bubuk teh yang sudah jadi kemudian dikemas ke dalam kantong teh. Untuk penyeduhannya, bisa langsung diseduh ke air panas dengan suhu 90o C selama 5 – 10 menit.
Pemberdayaan masyarakat dalam memanfaatkan limbah kulit kopi untuk diolah menjadi bubuk teh berjalan lancar dan dapat diterima oleh target sasaran. Pemberdayaan dilakukan dengan mengumpulkan target sasaran yaitu kelompok tani di dusun Klotok, Desa Muneng, lalu diberi penjelasan secara langsung mengenai kandungan limbah kulit kopi, potensi untuk dijadikan produk pangan, dan cara pembuatan bubuk teh, dengan media poster. Terlihat sasaran sangat antusias dalam mendengarkan materi dan juga semangat melontarkan pertanyaan kepada Yohana selaku mahasiswa yang memberikan materi. Setelah presentasi selesai, mahasiswa lalu membagikan teh kaskara yang sudah siap diminum kepada target. “Rasanya enak, mirip seperti teh pada umumnya, warnanya juga seperti teh” Kata pak Ruwadi, selaku kepala kelompok tani Dusun Klotok dan Candisari di desa Muneng.
Harapannya dengan pemberdayaan tersebut, petani desa Muneng mampu menerapkan pengolahan limbah tersebut serta dapat memanfaatkannya dalam hal lain seperti ide usaha.
Penulis : Yohanna Novelina/ Teknologi Pangan/ Fakultas Peternakan dan Pertanian

