Semarang-tp.fpp.undip.ac.id – Kementerian Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Sistem Pengendalian Perubahan Iklim untuk Peningkatan Ketahanan Wilayah Pesisir dan Laut” pada Kamis, 9 Oktober 2025, bertempat di Hotel Tentrem Semarang.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi strategis antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, serta para pemangku kepentingan dalam memperkuat mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di wilayah pesisir dan laut. FGD ini merupakan kerja sama antara Kemenko Bidang Pangan dengan Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia (ISOI) serta Sekretariat National Blue Carbon Action Partnership (NBCAP).

Acara dibuka oleh Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kemenko Bidang Pangan, yang menekankan pentingnya peran Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim di wilayah pesisir serta penyusunan Rencana Aksi Karbon Biru 2025–2030.

Sesi diskusi menghadirkan Dr. Safri Burhanuddin (Universitas Hasanuddin) yang memaparkan kolaborasi strategis akademisi, asosiasi, dan pemerintah dalam pengelolaan sumber daya pesisir untuk ketahanan pangan, serta Prof. Dr. Dietrich G. Bengen (IPB University) yang membahas pentingnya penguatan data dalam mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di kawasan pesisir.

Dalam forum tersebut, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro turut hadir dan menyampaikan berbagai inisiatif riset Undip dalam mendukung ketahanan wilayah pesisir. Ia memaparkan bahwa Undip telah mengembangkan dashboard pemantauan mangrove, strategi penanganan rob di wilayah Sayung, Demak, serta alat desalinasi air laut untuk mendukung ketersediaan air dan pangan bagi masyarakat pesisir.

Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) melalui Program Studi Teknologi Pangan juga berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini, menunjukkan kontribusi Undip dalam penguatan riset terapan dan kolaborasi lintas sektor yang mendukung pengendalian perubahan iklim.

FGD diakhiri dengan sesi diskusi interaktif dan penutupan oleh perwakilan Kemenko Bidang Pangan. Hasil diskusi diharapkan menjadi rekomendasi strategis bagi penyusunan kebijakan adaptasi perubahan iklim dan penguatan ketahanan wilayah pesisir dan laut di Indonesia.