Semarang-tp.fpp.undip.ac.id – Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat dengan menjadi mitra Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang dalam program pelatihan Sukses Berwirausaha Ayam Petelur dan Produk Olahannya melalui platform Sipangan Digital.
Pelatihan yang berlangsung selama lima hari, mulai 27 hingga 31 Oktober 2025 ini, diikuti oleh warga binaan pemasyarakatan dengan antusias tinggi. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian di bidang ketahanan pangan, khususnya pada sektor wirausaha ayam petelur dan pengolahan hasil ternak.
Tim utama dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip dalam program ini dipimpin langsung oleh Kepala Departemen Peternakan, Dr. Ir. Sri Sumarsih, S.Pt., M.P., IPM., dan Kepala Departemen Pertanian, Dr. Ahmad Ni’matullah Al-Baarri, S.TP., M.P. Keduanya berperan aktif dalam perencanaan, koordinasi, serta pelaksanaan kegiatan sebagai wujud nyata sinergi lintas departemen untuk mendukung program pembinaan kemandirian di Lapas Semarang.
Dalam pelatihan ini, turut hadir sebagai narasumber dari FPP Undip yakni Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM., Ir. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., IPM., Lilik Kris Miyanto, S.Pt., M.Si., serta dosen Teknologi Pangan Lutfi Purwitasari, S.T.P., M.Sc. dan Ulli Afidah, S.Pt., M.Sc.
Selama lima hari, peserta mendapatkan materi mengenai manajemen usaha ayam petelur, teknologi pakan, pengolahan hasil ternak, serta strategi pemasaran berbasis digital. Kegiatan juga dikemas secara interaktif melalui sesi praktik dan diskusi langsung bersama para narasumber.
Acara penutupan dilaksanakan pada Jumat, 31 Oktober 2025, dan dihadiri oleh Kepala Lapas Kelas I Semarang, Bapak Fonika Affandi, Amd.IP., S.H., M.H. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi tinggi kepada Universitas Diponegoro atas dukungan dan kontribusinya dalam memperkuat program pembinaan kemandirian warga binaan.
“Kolaborasi seperti ini sangat berarti bagi kami dalam menyiapkan warga binaan agar memiliki bekal keterampilan nyata saat kembali ke masyarakat,” ujar Fonika.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga pemasyarakatan dalam mendukung ketahanan pangan serta pemberdayaan masyarakat berbasis pendidikan vokasional dan teknologi pertanian.


