Limbah ampas tahu adalah hasil samping padatan dari proses pembuatan tahu. Berdasarkan sumber pustaka yang telah ditelusuri limbah ampas tahu mengandung gizi yang tinggi seperti protein (26,6%), lemak (18,3%), karbohidrat (41,3%), fosfor (0,29%), kalsium (0,19%), besi (0,04%), dan air (0,09%). Oleh karena itu, masih dapat dimanfaatkan untuk bahan dasar atau campuran pada proses pengolahan produk pangan tertentu. Pengolahan limbah ampas tahu menjadi produk pangan yang tepat dapat menjadi sumber daya dan manfaat yang berkelanjutan.

Terdapat UMKM tahu di Desa Girirejo tepatnya di Dusun Pengkol yang telah berjalan sejak lama. Usaha ini terkenal karena telah ada sejak lama atau turun temurun. Keberjalanan usaha ini terbilang stabil karena penjualannya yang terus meningkat secara bertahap. Proses produksi dilakukan di samping rumah oleh satu keluarga dengan 2 orang karyawan tambahan. Limbah ampas tahu yang dihasilkan biasanya langsung dibuang atau dibuat pakan ternak. Belum adanya pemanfaatan limbah ampas tahu menjadi suatu produk yang dapat meningkatkan nilainya. Oleh karen itu, dilakukan pelatihan mengenai pemanfaatan limbah ampas tahu menjadi produk olahan pangan fermentasi sehingga nilainya bertambah dan dirasakan kebermanfaatannya.

Pelaksaan pelatihan dilakukan di aula Dusun Sambeng yang pada hari Selasa, 23 Juli 2024 dan dihadiri oleh ibu-ibu PKK Dusun Sambeng. Pelatihan diawali dengan presentasi oleh mahasiswa mengenai gambaran umum pengolahan limbah ampas tahu menjadi pangan fermentasi tempe gembus. Selanjutnya dilakukan pemutaran video pembuatan tempe gembus dari limbah ampas tahu yang bertujuan untuk memberikan gambaran jelas kepada ibu-ibu PKK tentang cara pembuatannya. Alat dan bahan pelatihan disiapkan oleh mahasiswa dengan bahan baku utama yakni limbah ampas tahu yang diambil dari UMKM tahu di Dusun Pengkol, bahan lainnya yakni ragi tempe. Ibu-bu PKK dengan bersemangat mengikuti arahan yang dilakukan mahasiswa satu persatu hingga tahap akhir.

Ibu ketua PKK Dusun Sambeng percaya dengan adanya program “Pelatihan Pembuatan Pangan Fermentasi dari Limbah Ampas Tahu” dapat membantu menyelesaikan permasalahan limbah ampas tahu yang kurang dimanfaatkan karena belum pernah ada sosialisasi terkait pengolahan pangan fermentasi sebelumnya. Proses pembuatan yang cukup mudah dan bahan yang mudah didapatkan membuat kegiatan ini semakin bermanfaat bagi warga. Harapannya warga yang telah memahami proses pembuatan tempe gembus dari limbah ampas tahu mampu menerapkan dan mengajarkan kepada yang lainnya sehingga ilmu yang telah diperoleh dapat bermanfaat secara berkelanjutan.

Penulis : Anis Nurwanti

Editor : Media TP UNDIP 2021