Semarang-tp.fpp.undip.ac.id – Program Studi Teknologi Pangan Departemen Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro menyelenggarakan kuliah dosen tamu bertema “Finalisasi Produk Perguruan Tinggi untuk Mewujudkan Link and Match dengan Industri: Komersialisasi Strain Lokal Probiotik” pada Selasa, 21 Oktober 2025 di Ruang Sidang Gedung FPP Undip.

Kegiatan ini menghadirkan Prof. Endang Sutriswati Rahayu dari Universitas Gadjah Mada (UGM), pakar di bidang pangan dan probiotik dari Center for Food and Nutrition Studies sekaligus anggota University Center of Excellence for Probiotics. Dalam paparannya, Prof. Endang membahas pentingnya peran perguruan tinggi dalam mengembangkan riset hingga tahap hilirisasi dan komersialisasi, terutama terkait strain lokal probiotik yang berpotensi besar untuk mendukung industri pangan nasional.

“Perguruan tinggi harus mampu mengembangkan hasil penelitiannya hingga siap diproduksi industri. Dengan begitu, manfaat riset tidak berhenti di laboratorium, tetapi benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujar Prof. Endang.

Kegiatan ini dibuka oleh Dekan FPP Undip, Prof. Dr. Ir. Sugiharto, M.Si., yang sekaligus memberikan sambutan sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas kehadiran narasumber dari UGM serta menegaskan pentingnya kolaborasi antarlembaga pendidikan tinggi untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi. “Sinergi antara perguruan tinggi menjadi langkah strategis untuk mewujudkan riset yang berdaya guna dan berorientasi pada kebutuhan industri,” ujarnya.

Selain Dekan, kegiatan juga dihadiri oleh 18 dosen muda Departemen Pertanian FPP Undip yang aktif dalam kegiatan riset dan pengembangan produk pangan. Keterlibatan para dosen muda ini menjadi wujud komitmen Departemen Pertanian dalam memperkuat jejaring riset dan kolaborasi lintas generasi.

Dalam pemaparannya, Prof. Endang juga memberikan masukan terhadap kurikulum Program Studi Teknologi Pangan agar lebih dekat dengan kebutuhan industri. Ia menekankan pentingnya kehadiran mata kuliah yang secara langsung berfokus pada proses dan penerapan di industri pangan, seperti Mikrobiologi Industri atau bidang-bidang terapan lain yang relevan dengan produksi dan komersialisasi produk pangan. “Jika mahasiswa sejak awal sudah dikenalkan pada konteks industri, maka proses link and match antara perguruan tinggi dan dunia usaha akan berjalan lebih kuat,” ungkapnya.

Materi yang disampaikan mencakup berbagai topik penting, di antaranya karakteristik probiotik menurut FAO/WHO (2002), penelitian dan karakterisasi strain lokal, evaluasi keamanan melalui Whole Genome Sequencing (WGS), uji klinis dan pembuktian klaim kesehatan, proses produksi probiotik skala industri, serta penerapannya dalam produk pangan dan suplemen.

Kegiatan dimoderatori oleh Dr. Ahmad Ni’matullah Al-Baarri, Kepala Departemen Pertanian FPP Undip, yang menyampaikan bahwa kuliah dosen tamu ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam memperkuat kolaborasi riset dan pengembangan kurikulum berbasis industri. “Kita ingin memastikan mahasiswa memiliki kompetensi yang relevan dengan dunia kerja dan riset yang berdampak,” ujarnya.

Acara berlangsung dengan antusiasme tinggi dari dosen tekpang dan mahasiswa Teknologi Pangan angkatan 2024. Sesi diskusi diakhiri dengan tanya jawab seputar peluang pengembangan probiotik lokal sebagai produk unggulan Indonesia yang berdaya saing global.

Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dan dosen semakin memahami pentingnya sinergi antara riset akademik, kurikulum, dan kebutuhan industri dalam menciptakan inovasi pangan fungsional yang bernilai tambah dan berkelanjutan.

Foto bersama narasumber